SAMSUGA
Blog sederhana namun istimewa ini merupakan ungkapan hati dan jiwa penulis berisi berbagai macam hal-hal menarik yang perlu disimak dan mungkin bisa bermanfaat.
Kamis, 01 Desember 2011
preman bertato
bang yos preman bertato dari medoho
RUDY WOWO JUGA PREMAN BERTATO DARI GAYAM
NYING NYING JUGA PREMAN WEDOK ORBIT
Selasa, 05 April 2011
Senin, 04 April 2011
cctv banyak manfaatnya
Kini kamera CCTV banyak dipasang di tempat-tempat umum seperti kantor, bandara, maupun pusat perbelanjaan. Umumnya kamera CCTV berfungsi untuk mengawasi dan merekam situasi di suatu tempat. Jika ada sesuatu hal yang terjadi, maka CCTV dapat menunjukkan reka ulangnya. Namun kini sudah ada kamera CCTV pintar yang dapat memprediksi kemungkinan tindak kriminal sebelum kejadian berlangsung. CCTV ini pertama kali diperkenalkan di Inggris, tepatnya di wilayah Portsmouth.
CCTV pintar yang sudah diuji coba di Amerika Serikat ini dapat membaca gerak gerik manusia yang mencurigakan di areanya. Jika gerakan tersebut mengarah pada gerakan kriminal maka sesegera mungkin sistem CCTV pintar tersebut akan memperingatkan operator. Namun tentu saja sang operator harus peka terhadap laporan CCTV apakah orang tersebut benar-benar akan berbuat kriminal atau tidak.
Namun lembaga kebebasan sipil setempat justru mengritik kehadiran CCTV pintar ini karena mereka khawatir jika CCTV tesebut dapat salah mendeteksi seseorang sehingga orang tak bersalah dapat ditangkap oleh polisi. Sistem CCTV tersebut memang penting digunakan di tempat-tempat umum agar dapat mengawasi hal-hal yang tidak diinginkan namun tentu saja harus memperhatikan faktor kemungkinan salah tangkap. Oleh karena itu sang operator pun harus peka terhadap laporan dari CCTV
Senin, 07 Maret 2011
sejarah kota Demak
sejarah kota Demak
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DEMAK
Kurang lebih 6 (enam) abad silam, berdasarkan letak geografisnya, kawasan yang bernama Demak ternyata tidak terletak di pedalaman yang jaraknya lebih kurang 30 km dari bibir laut Jawa seperti sekarang ini. Kawasan tersebut pada waktu itu berada di dekat Sungai Tuntang yang sumbernya berasal dari Rawa Pening. Geografi kesejarahan mengenai kawasan Demak dapat pula dibaca di buku Dames, yang berjudul “The Soil of East Central Java” (1955). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Demak dahulu terletak di tepi laut, atau lebih tepatnya berada di tepi Selat Silugangga yang memisahkan Pulau Muria dengan Jawa Tengah.
Mengenai ekologi Demak, DR.H.J. De Graaf juga menulis bahwa letak Demak cukup menguntungkan bagi kegiatan perdagangan maupun pertanian. Hal ini disebabkan karena selat yang ada di depannya cukup lebar sehingga perahu dari Semarang yang akan menuju Rembang dapat berlayar dengan bebas melalui Demak. Namun setelah abad XVII Selat Muria tidak dapat dipakai lagi sepanjang tahun karena pendangkalan.
Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Bintoro yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503).Dalam Babat Tanah Jawi, tempat yang bernama Demak berawal dari Raden Patah diperintahkan oleh gurunya (Sunan Ampel) agar merantau ke Barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung hutan/tanaman Gelagah Wangi letaknya berada di Muara Sungai Tuntang yang sumbernya berada di lereng Gunung Merbabu (Rawa Pening).
Menurut Prof. Soetjipto Wirjosoeprapto, setelah hutan Gelagah Wangi ditebang dan didirikan tetrukan (pemukiman), baru muncul nama Bintoro yang berasal dari kata bethoro (bukit suci bagi penganut agama hindu). Pada kawasan yang berada di sekitar muara Sungai Tuntang, bukit sucinya adalah Gunung Bethoro (Prawoto) yang sekarang masuk daerah Kabupaten Pati.
Menurut beberapa sumber lain menyebutkan bahwa nama bintoro diambil dari nama pohon Bintoro yang dulu banyak tumbuh di sekitar hutan Gelagah Wangi. Ciri-ciri pohon Bintoro mulai dari batang, daun dan bunganya mirip dengan pohon kamboja (apocynaceae), hanya saja buahnya agak menonjol seperti buah apel.
Ada beberapa pendapat mengenai asal nama kota Demak, diantaranya :
*
Prof.DR. Hamka menafsirkan kata Demak berasal dari bahasa Arab “dama” yang artinya mata air. Selanjutnya penulis Sholihin Salam juga menjelaskan bahwa Demak berasal dari bahasa Arab diambil dari kata “dzimaa in” yang berarti sesuatu yang mengandung air (rawa-rawa). Suatu kenyataan bahwa daerah Demak memang banyak mengandung air; Karena banyaknya rawa dan tanah payau sehingga banyak tebat (kolam) atau sebangsa telaga tempat air tertampung. Catatan : kata delamak dari bahasa Sansekerta berarti rawa.
*
Menurut Prof. Slamet Mulyono, Demak berasal dari bahasa Jawa Kuno “damak”, yang berarti anugerah. Bumi Bintoro saat itu oleh Prabu Kertabhumi Brawijaya V dianugerahkan kepada putranya R. Patah atas bumi bekas hutan Gelagah Wangi. Dasar etimologisnya adalah Kitab Kekawin Ramayana yang berbunyi “Wineh Demak Kapwo Yotho Karamanyo”.
*
Berasal dari bahasa Arab “dummu” yang berarti air mata. Hal ini diibaratkan sebagai kesusahpayahan para muslim dan mubaligh dalam menyiarkan dan mengembangkan agama islam saat itu. Sehingga para mubaligh dan juru dakwah harus banyak prihatin, tekun dan selalu menangis (munajat) kepada Allah SWT memohon pertolongan dan perlindungan serta kekuatan.
Demak merupakan Kasultanan ketiga di Nusantara atau keempat di Asia Tenggara. Ibukotanya Demak yang sekaligus digunakan sebagai pusat pemerintahan dan pusat penyebaran agama Islam yang diprakarsai oleh para Wali (Wali Songo). Ketika orang Portugis datang ke Nusantara, Majapahit yang agung sudah tidak ada lagi. Menurut catatan pada tahun 1515 Kasultanan Bintoro sudah memiliki wilayah yang luas dari kawasan induknya ke barat hingga Cirebon. Pengaruh Demak terus meluas hingga meliputi Aceh yang dipelopori oleh Syeh Maulana Ishak (Ayah Sunan Giri). Kemudian Palembang, Jambi, Bangka yang dipelopori Adipati Aryo Damar (Ayah Tiri Raden Patah) yang berkedudukan di Palembang; dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan, Kotawaringin (Kalimantan Tengah). Menurut hikayat Banjar diceritakan bahwa masyarakat Banjar dulu yang meng-islam-kan adalah penghulu Demak (Bintoro) dan yang pertama kali di-islam-kan adalah Pangeran Natas Angin yang kelak dimakamkan di Komplek Pemakaman Masjid Agung Demak. Di daerah Nusa Tenggara Barat perkembangan agama Islam dipelopori oleh Ki Ageng Prapen dan Syayid Ali Murtoko, adik kandung Sunan Ampel yang berkedudukan di Bima.
Pada masa Kasultanan Demak diperintah oleh Sultan Trenggono, wilayah nusantara benar-benar dapat dipersatukan kembali. Terlebih lagi dengan adanya Fatahillah, Putera Mahkota Sultan Samodera Pasai yang menjadi menantu Raden Patah. Dialah yang berhasil mengusir orang-orang Portugis dari kota Banten dan berhasil menyatukan kerajaan Pasundan yang sudah rapuh. Dengan demikian seluruh pantai utara Jawa Barat sampai Panarukan Jawa Timur (1525-1526) dikuasai oleh Kasultanan Bintoro. Sementara itu Kediri takluk pada tahun 1527 yang berturut-turut kemudian diikuti oleh kawasan yang ada di pedalaman. Sampai akhirnya Blambangan yang letaknya berada di pojok tenggara Jawa Timur menyerah tahun 1546. Disinilah Sultan Trenggono gugur di medan pertempuran ketika berhadapan dengan Prabu Udoro (Brawijaya VII).
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DEMAK
Kurang lebih 6 (enam) abad silam, berdasarkan letak geografisnya, kawasan yang bernama Demak ternyata tidak terletak di pedalaman yang jaraknya lebih kurang 30 km dari bibir laut Jawa seperti sekarang ini. Kawasan tersebut pada waktu itu berada di dekat Sungai Tuntang yang sumbernya berasal dari Rawa Pening. Geografi kesejarahan mengenai kawasan Demak dapat pula dibaca di buku Dames, yang berjudul “The Soil of East Central Java” (1955). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Demak dahulu terletak di tepi laut, atau lebih tepatnya berada di tepi Selat Silugangga yang memisahkan Pulau Muria dengan Jawa Tengah.
Mengenai ekologi Demak, DR.H.J. De Graaf juga menulis bahwa letak Demak cukup menguntungkan bagi kegiatan perdagangan maupun pertanian. Hal ini disebabkan karena selat yang ada di depannya cukup lebar sehingga perahu dari Semarang yang akan menuju Rembang dapat berlayar dengan bebas melalui Demak. Namun setelah abad XVII Selat Muria tidak dapat dipakai lagi sepanjang tahun karena pendangkalan.
Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Bintoro yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503).Dalam Babat Tanah Jawi, tempat yang bernama Demak berawal dari Raden Patah diperintahkan oleh gurunya (Sunan Ampel) agar merantau ke Barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung hutan/tanaman Gelagah Wangi letaknya berada di Muara Sungai Tuntang yang sumbernya berada di lereng Gunung Merbabu (Rawa Pening).
Menurut Prof. Soetjipto Wirjosoeprapto, setelah hutan Gelagah Wangi ditebang dan didirikan tetrukan (pemukiman), baru muncul nama Bintoro yang berasal dari kata bethoro (bukit suci bagi penganut agama hindu). Pada kawasan yang berada di sekitar muara Sungai Tuntang, bukit sucinya adalah Gunung Bethoro (Prawoto) yang sekarang masuk daerah Kabupaten Pati.
Menurut beberapa sumber lain menyebutkan bahwa nama bintoro diambil dari nama pohon Bintoro yang dulu banyak tumbuh di sekitar hutan Gelagah Wangi. Ciri-ciri pohon Bintoro mulai dari batang, daun dan bunganya mirip dengan pohon kamboja (apocynaceae), hanya saja buahnya agak menonjol seperti buah apel.
Ada beberapa pendapat mengenai asal nama kota Demak, diantaranya :
*
Prof.DR. Hamka menafsirkan kata Demak berasal dari bahasa Arab “dama” yang artinya mata air. Selanjutnya penulis Sholihin Salam juga menjelaskan bahwa Demak berasal dari bahasa Arab diambil dari kata “dzimaa in” yang berarti sesuatu yang mengandung air (rawa-rawa). Suatu kenyataan bahwa daerah Demak memang banyak mengandung air; Karena banyaknya rawa dan tanah payau sehingga banyak tebat (kolam) atau sebangsa telaga tempat air tertampung. Catatan : kata delamak dari bahasa Sansekerta berarti rawa.
*
Menurut Prof. Slamet Mulyono, Demak berasal dari bahasa Jawa Kuno “damak”, yang berarti anugerah. Bumi Bintoro saat itu oleh Prabu Kertabhumi Brawijaya V dianugerahkan kepada putranya R. Patah atas bumi bekas hutan Gelagah Wangi. Dasar etimologisnya adalah Kitab Kekawin Ramayana yang berbunyi “Wineh Demak Kapwo Yotho Karamanyo”.
*
Berasal dari bahasa Arab “dummu” yang berarti air mata. Hal ini diibaratkan sebagai kesusahpayahan para muslim dan mubaligh dalam menyiarkan dan mengembangkan agama islam saat itu. Sehingga para mubaligh dan juru dakwah harus banyak prihatin, tekun dan selalu menangis (munajat) kepada Allah SWT memohon pertolongan dan perlindungan serta kekuatan.
Demak merupakan Kasultanan ketiga di Nusantara atau keempat di Asia Tenggara. Ibukotanya Demak yang sekaligus digunakan sebagai pusat pemerintahan dan pusat penyebaran agama Islam yang diprakarsai oleh para Wali (Wali Songo). Ketika orang Portugis datang ke Nusantara, Majapahit yang agung sudah tidak ada lagi. Menurut catatan pada tahun 1515 Kasultanan Bintoro sudah memiliki wilayah yang luas dari kawasan induknya ke barat hingga Cirebon. Pengaruh Demak terus meluas hingga meliputi Aceh yang dipelopori oleh Syeh Maulana Ishak (Ayah Sunan Giri). Kemudian Palembang, Jambi, Bangka yang dipelopori Adipati Aryo Damar (Ayah Tiri Raden Patah) yang berkedudukan di Palembang; dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan, Kotawaringin (Kalimantan Tengah). Menurut hikayat Banjar diceritakan bahwa masyarakat Banjar dulu yang meng-islam-kan adalah penghulu Demak (Bintoro) dan yang pertama kali di-islam-kan adalah Pangeran Natas Angin yang kelak dimakamkan di Komplek Pemakaman Masjid Agung Demak. Di daerah Nusa Tenggara Barat perkembangan agama Islam dipelopori oleh Ki Ageng Prapen dan Syayid Ali Murtoko, adik kandung Sunan Ampel yang berkedudukan di Bima.
Pada masa Kasultanan Demak diperintah oleh Sultan Trenggono, wilayah nusantara benar-benar dapat dipersatukan kembali. Terlebih lagi dengan adanya Fatahillah, Putera Mahkota Sultan Samodera Pasai yang menjadi menantu Raden Patah. Dialah yang berhasil mengusir orang-orang Portugis dari kota Banten dan berhasil menyatukan kerajaan Pasundan yang sudah rapuh. Dengan demikian seluruh pantai utara Jawa Barat sampai Panarukan Jawa Timur (1525-1526) dikuasai oleh Kasultanan Bintoro. Sementara itu Kediri takluk pada tahun 1527 yang berturut-turut kemudian diikuti oleh kawasan yang ada di pedalaman. Sampai akhirnya Blambangan yang letaknya berada di pojok tenggara Jawa Timur menyerah tahun 1546. Disinilah Sultan Trenggono gugur di medan pertempuran ketika berhadapan dengan Prabu Udoro (Brawijaya VII).
MANFAAT DAN KERUGIAN SELINGKUH
MANFAAT DAN KERUGIAN SELINGKUH
Suami
“Keuntungan”
* Selalu tampil rapi/modis dan wangi padahal biasanya hal ini justru merupakan sesuatu yang sering diabaikan pria.
* Terlihat lebih cerdas karena mendadak jadi gemar membaca dan menonton televisi untuk mendapatkan berita terkini. Mau tahu kenapa? Tak lain karena umumnya pria akan merasa malu bila tampak bodoh di depan selingkuhannya
* Lebih percaya diri dan lebih aktif berbicara. Boleh jadi keahliannya berbicara semakin terasah berkat kebiasaan “menggombal” untuk merebut hati selingkuhannya.
* Keinginan untuk memperoleh variasi hubungan intim jadi terpenuhi.
* Mendapat peran baru, yakni peran sebagai kekasih, sesuatu yang agaknya sudah lama menguap dalam perkawinannya.
Kerugian
* Pengeluaran makin besar dan tagihan kartu kredit bakal membengkak karena kencan memang butuh biaya tidak sedikit.
* Semakin berpeluang terkena penyakit “jantung” akibat selalu deg-degan dan merasa tidak nyaman karena takut ketahuan belangnya.
* Kurang tidur karena jadi pulang lebih malam dari biasanya.
* Harus bersedia sedikit repot menjaga HP tetap terkontrol hanya karena khawatir ditelepon kekasih selagi bersama anak istri atau sebaliknya. Terpaksa menyetel HP dalam posisi silent karena takut ditelepon. Padahal bisa saja orang yang bolak-balik menghubungi Anda adalah pemberi order bisnis. Kalau sudah begini Anda jadi kehilangan peluang kan?
* Menambah rasa bersalah karena jadi begitu gampang berbohong.
* Kebat-kebit tak keruan yang memperbesar kemungkinan terkena depresi. Apalagi bila pasangan selingkuh mulai merengek-rengek minta dinikahi.
* Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila sampai ketahuan istri dan anak-anak.
* Di Indonesia, kalau Anda pegawai negeri, PP 10 tentang larangan berselingkuh dan beristri dua masih berlaku, hingga Anda punya risiko dipecat.
* Berisiko tertular penyakit menular seksual.
Istri
“Keuntungan”
* Tampil gaya/lebih modis agar selingkuhan selalu kepincut.
* Keinginan untuk merasakan variasi dan fantasi seksual bisa terpenuhi.
* Belajar memainkan peran baru sebagai kekasih, sesuatu yang mungkin menguap dalam perkawinan. Bukankah selama ini Anda lebih sering memainkan peran sebagai istri dan ibu.
* Bila selingkuhan kebetulan pria kaya dan royal, aneka keinginan terpendam yang terkait dengan materi dapat terpenuhi.
Kerugian
* Selalu merasa deg-degan dan tidak nyaman karena takut ketahuan.
* Stres berkepanjangan karena harus pintar mengarang alasan kenapa jadi sering pulang telat.
* Harus bolak-balik mengecek HP dan segera menghapus sms atau nomor HP selingkuhan agar tak dicurigai.
* Menambah rentetan dosa karena harus berbohong untuk menutup kebohongan sebelumnya.
* Kemungkinan besar mengalami stres dan depresi. Apalagi kalau pasangan selingkuh berniat menjalin hubungan lebih serius dan memaksa ingin segera melamar.w Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila ketahuan suami dan anak-anak.
* Di Indonesia, begitu ketahuan selingkuh, Anda bisa kehilangan hak asuh atas anak-anak bila terjadi perceraian.
* Risiko tertular penyakit menular seksual.
Suami
“Keuntungan”
* Selalu tampil rapi/modis dan wangi padahal biasanya hal ini justru merupakan sesuatu yang sering diabaikan pria.
* Terlihat lebih cerdas karena mendadak jadi gemar membaca dan menonton televisi untuk mendapatkan berita terkini. Mau tahu kenapa? Tak lain karena umumnya pria akan merasa malu bila tampak bodoh di depan selingkuhannya
* Lebih percaya diri dan lebih aktif berbicara. Boleh jadi keahliannya berbicara semakin terasah berkat kebiasaan “menggombal” untuk merebut hati selingkuhannya.
* Keinginan untuk memperoleh variasi hubungan intim jadi terpenuhi.
* Mendapat peran baru, yakni peran sebagai kekasih, sesuatu yang agaknya sudah lama menguap dalam perkawinannya.
Kerugian
* Pengeluaran makin besar dan tagihan kartu kredit bakal membengkak karena kencan memang butuh biaya tidak sedikit.
* Semakin berpeluang terkena penyakit “jantung” akibat selalu deg-degan dan merasa tidak nyaman karena takut ketahuan belangnya.
* Kurang tidur karena jadi pulang lebih malam dari biasanya.
* Harus bersedia sedikit repot menjaga HP tetap terkontrol hanya karena khawatir ditelepon kekasih selagi bersama anak istri atau sebaliknya. Terpaksa menyetel HP dalam posisi silent karena takut ditelepon. Padahal bisa saja orang yang bolak-balik menghubungi Anda adalah pemberi order bisnis. Kalau sudah begini Anda jadi kehilangan peluang kan?
* Menambah rasa bersalah karena jadi begitu gampang berbohong.
* Kebat-kebit tak keruan yang memperbesar kemungkinan terkena depresi. Apalagi bila pasangan selingkuh mulai merengek-rengek minta dinikahi.
* Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila sampai ketahuan istri dan anak-anak.
* Di Indonesia, kalau Anda pegawai negeri, PP 10 tentang larangan berselingkuh dan beristri dua masih berlaku, hingga Anda punya risiko dipecat.
* Berisiko tertular penyakit menular seksual.
Istri
“Keuntungan”
* Tampil gaya/lebih modis agar selingkuhan selalu kepincut.
* Keinginan untuk merasakan variasi dan fantasi seksual bisa terpenuhi.
* Belajar memainkan peran baru sebagai kekasih, sesuatu yang mungkin menguap dalam perkawinan. Bukankah selama ini Anda lebih sering memainkan peran sebagai istri dan ibu.
* Bila selingkuhan kebetulan pria kaya dan royal, aneka keinginan terpendam yang terkait dengan materi dapat terpenuhi.
Kerugian
* Selalu merasa deg-degan dan tidak nyaman karena takut ketahuan.
* Stres berkepanjangan karena harus pintar mengarang alasan kenapa jadi sering pulang telat.
* Harus bolak-balik mengecek HP dan segera menghapus sms atau nomor HP selingkuhan agar tak dicurigai.
* Menambah rentetan dosa karena harus berbohong untuk menutup kebohongan sebelumnya.
* Kemungkinan besar mengalami stres dan depresi. Apalagi kalau pasangan selingkuh berniat menjalin hubungan lebih serius dan memaksa ingin segera melamar.w Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila ketahuan suami dan anak-anak.
* Di Indonesia, begitu ketahuan selingkuh, Anda bisa kehilangan hak asuh atas anak-anak bila terjadi perceraian.
* Risiko tertular penyakit menular seksual.
Minggu, 06 Maret 2011
kucing sial
Untuk kegunaan lain, silahkan lihat Kucing (nyahkekaburan).
Kucing (Jawi:????? ) dikenali sebagai kucing bela jinak ialah mamalia karnivor kecil dari subspesis Felis silvestris catus. Ia adalah keturunan kucing liar Afrika, Felis silvestris lybica dan mungkin dijinakkan 3,500 tahun dahulu di zaman Mesir purba, di mana ia digunakan untuk menjaga simpanan bijirin daripada tikus dan roden yang lain. Hari ini kucing merupakan salah satu daripada haiwan belaan rumah yang paling terkenal di dunia.
Kucing yang keturunannya berdaftar secara rasmi dipanggil kucing baka, kucing baka tulen atau kucing pertunjukan. Kucing baka tulen adalah kurang dari satu peratus daripada keseluruhan populasi kucing; kucing yang mempunyai baka campuran dirujuk sebagai bulu-panjang bela jinak dan bulu-pendek bela jinak.
Terdapat pelbagai baka kucing domestik, ada yang tidak berbulu ataupun ekor, dan mereka wujud dalam beraneka warna yang berlainan dan ada juga mempunyai banyak warna. Mereka adalah pemangsa yang mahir dan diketahui bahawa mereka memburu lebih dari seribu spesies haiwan lain sebagai makanan. Mereka juga haiwan yang pintar dan ada yang berkebolehan untuk menggunakan mekanisma ringkas seperti tuil pintu atau tandas manusia, seperti yang dijelaskan dibawah. Mereka berhubung dengan mengiau ("meow"/"miaou"), mengeluarkan bunyi 'purrr', berdesis dan juga isyarat anggota. Kucing boleh dikatakan baru lagi dijinakkan, oleh itu kucing juga boleh hidup di kawasan liar dan selalunya mereka akan membentuk satu koloni kecil. Hubungan manusia dan kucing menyebabkan kucing dipuja di dalam dongeng dan legenda dari beberapa bangsa, contohnya Mesir Purba, Viking dan juga Cina.
[sunting] Kucing dan Islam
Abu Qatadah berkata bahawa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang perumahan)," [Hadis Riwayat At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah].
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahawa Nabi Muhammad SAW pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, baginda bersabda, "Ya Anas, tuangkan air wudhuk untukku ke dalam bejana." Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju ke bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sehinggalah kucing tersebut berhenti minum lalu (baginda) berwudhuk. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, "Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis."
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang solat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan solat, ia lupa pada buburnya. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, 'Aisyah RA lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah SAW bersabda, "Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling." Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhuk dari sisa jilatan kucing, [Hadis Riwayat AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni].
Hadis ini diriwayatkan dari Malik, Ahmad, dan Imam Hadis yang lain. Oleh kerana itu, kucing adalah binatang, dimana, peluh, bekas dari sisa jilatannya adalah suci.
Nabi Muhammad SAW juga pernah memberi gelaran kepada Abd al-Rahman ibn Sakhr Al-Azdi sebagai "Abu Hurairah" yang beerti "Bapa anak-anak kucing" kerana sikapnya yang sangat menyayangi kucing.
Manakala menurut periwayatan Hadis Nabi didalam Sahih Bukhari Jilid 3, Buku 40, Nombor 552, menerangkan cerita seorang wanita yang telah terkena cakaran oleh seekor kucing dan bagi menghukum kucing itu, wanita tersebut telah bertindak mengurung kucing dalam sangkar penjara dan tidak memberikan kucing tersebut makanan atau minuman. Maka wanita itu dibalas/dihukum oleh Allah dengan buruk atas perbuatan wanita itu.
Langganan:
Postingan (Atom)